Kamis, 15 Februari 2018

Cerita Pendek; Perjalanan Mencari Mesjid Sejauh 200 Kilometer











Kira-kira bagunan apakah ini?


Menuliskan berbagai hal adalah sebuah perjalanan yang cukup panjang. Saat bermukim di daerah Kanada saya berniat untuk menuliskan berbagai pengalaman dan sudut pandangku tentang negara ini di blog pribadi. Hal ini dedikasikan untuk menambah pengetahuan para pembaca tentang negara yang kalau musim semi dan musim panasnya mirip dengan Indonesia.



Daun hijau di ujung musim semi menuju musim panas di salah satu hutan Kanada

Akan tetapi hal yang sangat berbeda yang saya temukan adalah sangat susah menemukan yang namanya mesjid. Apalagi saya tinggal di sebuah daerah kecil atau mungkin bisa disebut dengan kampung yang bernama Mackenzie yang merupakan kawasan pemukiman kecil di salah satu ujung utara Pegunungan Rocky. Berpenduduk kurang lebih tak sampai di angka lima ribu tentu saja kampung ini masih nyaman dan tidaklah terlalu ramai.

Sayangnya untuk beribadah ke mesjid harus berkendaraan sejauh hampir 200 km ke kota besar bernama Prince George. Pernah suatu kali saya pergi untuk melihat dan ingin shalat di mesjid kota tersebut. Gayung bersambut akhirnya saya dapat tumpangan mobil teman saya Janet O’Neil seorang pelatih figure scatting yang satu klub dengan saya di klub badminton dan Tai Chi. Janet yang juga akan ke Prince George menemui anaknya dank e dokter mata memberi saya tumpangan berangkat cukup pagi. Selain ingin ke mesjid saat itu saya harus mengurus suatu keperluan ke kota Prince George sedangkan kakak ipar dan kakak perempuan saya tidak bisa mengantarkan saya sekalian nanti saya ingin ke mesjid tersebut. Semoga ada bahan cerita lain lagi yang bisa saya dalami untuk saya tulis nantinya.

Akhirnya naiklah mobil truck besar yang dikemudikan oleh seorang wanita setengah baya. Jangan salah di Kanada pengemudi mobil berbadan bongsor di Kanada tidak memandang jenis kelamin. Bisa saja yang keluar dari mobil itu adalah nenek-nenek mungil dengan hewan peliharaannya yang hampir sama besar dengan badannya.

Kembali ke topik perjalanan ke mesjid yang diantarkan oleh Janet. Saat di jalan kami bercerita banyak hal tentang Kanada, Indonesia, dan juga agama. Janet adalah orang yang cukup ramah dan punya pengalaman panjang sebagai seorang Canadian. Maka muncullah berbagai topik pembicaraan yang cukup saya nikmati. Entahlah walaupun saya tidak pernah resmi menjadi wartawan sebuah surat kabar harian bagi saya bertanya banyak hal adalah sebuah kegiatan yang mengasyikkan. Di luar angin musim panas membuat utara KAnada tidak terlalu dingin.

Pertama kami berbicara tentang bagaimana tingkat pengganguran di Kanada. Dari sudut pandang Janet ia menjelaskan kalau dimana-mana sama saja kalau malas takkan pernah bisa mendapatkan pekerjaan. Akan tetapi khususnya di Kanada diskriminasi terhadap seseorang yang berbau SARA dalam perekrutan sebuah posisi tenaga kerja adalah sebuah pelanggaran hukum. Bahkan anaknya yang kebetulan diberi nama bernafaskan nama India pernah menyampaikan kegusarannya ‘awas saja kalau employer saya menolak saya karena nama saya’. Kemudian ternyata setelah penulis telusuri di Kanada tidak boleh mencantumkan jenis kelamin bagi pekerjaan yang tidak menuntut sex tertentu. Lucu juga ya, balas saya, karena di Indonesia banyak sekali diskriminasi dan asosiasi sebuah profesi berdasarkan jenis kelamin. Kalau di Kanada lowongan supir bus sekolah boleh dilamar oleh para pelamar wanita ataupun pria. Hal ini tidak termasuk untuk beberapa profesi yang secara kode etik haruslah dari jenis kelamin yang sudah ditentukan seperti bidan yang haruslah wanita.

Mobil kami terus berjalan baru setelah jalan menuju Prince George. Sampailah kami pada topik tentang Hillary dan Trump. Janet menanyakan kepada saya mengenai pendapat saya tentang calon presiden negara adidaya itu. Kebetulan pada saat itu memang sedang saat-saat heboh dengan pemilu di egeri Paman Sam. Pendapat saya memang agak lucu yaitu ‘mungkin sudah waktunya negara tersebut diurus oleh orang yang salah karena roda akan bergulir’. Akan tetapi bagi Janet ia merasakan kekhawatiran yang tidak saya rasakan. Karena Hillary bukanlah calon yang sudah tepat untuk menjadi presiden sedangkan jika ia dikalahkan oleh Trump maka trump adalah sosok mengerikan yang akan mengobrak-abrik banyak hal. Ya, sekarang ada benarnya juga ketika Trump menang kebijakan politiknya lebih banyak memancing pertentangan daripada ketengan di negara itu.

Tak terasa setelah melewati berbagai danau dan hutan dan jalan lurus sampailah kami di kota Prince George. Saya harus ke sebuah kampus untuk mengurus beberapa hal dan Janet pergi makan siang dengan anak perempuannya yang tinggal di Prince George sambal pergi ke dokter mata. Saat hendak turun mobil dia mengatakan bahwa saya akan dijemput lagi saat ‘noon’. Saya kira noon itu malam eh ternyata artinya noon itu tengah hari makanya siang hari itu disebut dengan after noon. Sebelumnya saya juga meminta Janet setelah menjemput saya nanti mungkin bisa mengantarkan saya pergi beribadah ke mesjid di muslim center Prince George. Karena hampir 4 bulan saya tak pernah menginjakkan kaki ke mesjid saat itu.

Dan  ternyata benar setelah menuntaskan keperluan masing-masing kami berkendara membelah kota yang pernah jadi kota paling taka man seantero Kanada ini. Setelah mengikuti alamat yang saya catat sebelumnya sampailah di sebuah bangunan yang cukup unik. Saya berpikir jika meninggal di Kanada apakah saya akan dikuburkan di samping bangunan yang punya kubah kecil satu ini? Ketika parkir saya pamit ke Janet untuk pergi beribadah kira-kira 15-30 menit. Akan tetapi saat hendak masuk ke dalam mesjid mungil itu ternyata mesjid dikunci. Dan ada tulisan kalau mesjid hanya dibuka saat awal waktu shalat saja. Dan saya baru sadar kalau sudah telat 1 jam dari waktu dzuhur. Jadilah pencarian mesjid kali itu berakhir hanya sampai di depan pintu mesjid. Ya, tidak apalah mungkin selama tinggal di negara ini saya memang harus ditakdirkan shalat di apartment keluarga saya saja. Ya sudahlah memang belum rezeki. Akhirnya perjalanan itu di tutup dengan berkunjung ke patung Mr PG, maskotnya kota Prince George, dan berbelanja di departemen store.
Ini adalah mesjid yang dikunci


Akan tetapi saat pulang terjadilah dialog antar dua pemeluk agama yang berbeda yang mungkin bisa saya tuliskan di blog saya tercinta ini. Janet bertanya apakah arti ibadah terhadap dirimu? Lalu saya jawab kalau bagi saya ibadah adalah sebuah titik untuk menarik diri ke jalan yang saya percayai adalah yang paling benar. Dan dari titik itu saya harusnya menjadi orang yang lebih baik. Sedangkan Janet beropini kalau hari ini banyak orang di agamanya yang hanya pergi ke tempat beribadah dan agamanya pun tinggal di tempat ibadah. Saat selesai keluar dari tempat ibadah tersebut mereka tak berubah malah tambah brengsek. Saat saya renungi lagi hingga tulisan ini saya tulis betul juga pendapat kalau dimana-mana manusia tetaplah manusia. Manusia ada yang baik, berusaha lebih baik dan ada juga yang jahat dan tetaplah bergerak ke arah yang lebih buruk.

Walaupun tak mendapatkan apa yang saya tuju tapi memberi saya pengalaman dan sudut pandang lain dari orang yang tumbuh dengan lingkungan, negara, ideologi, dan kepercayaan yang berbeda dengan saya. Saat pulang ada kejadian unik saat kami mengisi bensin di sebuah gas station saya yang setengah mengantuk tak sadar kalau Janet sedang mengisi bensin mobil truck-nya akan tetapi kami berdua tak sadar kalau mobil itu dalam keadaan hidup. Saat Janet balik ke bangku kemudi dia ngucap berkali-kkali kalau dia lupa mematikan mesin mobil. Sayapun yang setengah payah menahan kantukpun baru sadar kalau bisa saja saya akan mati terpanggang di dalam mobil jika saja mobil tersebut meledak karena mesinnya tak dimatikan saat mengisi bensin.

Alhamdulillah akhirnya sampai kembali ke apartemen keluarga saya dengan selamat dengan cerita dan pandangan baru lagi. Waktunya kembali menulis (walaupun dituliskan dalam cerita pendek beberapa tahun kemudian).
Tulisan ini saya tulis untuk ikut mewarnai Blog Competition oleh Forum Lingkar Pena yang akan berulang tahun ke-21.




Bandung (Tulisan ke-2)
15 Februari 2018

Minggu, 30 Oktober 2016

Postingan ke-7; Vancouver Airport Chaplaincy, Satu tempat untuk Beribadah Banyak Agama


Vancouver adalah salah satu kota di dunia dengan keberagaman suku, ras, dan agama yang sangat beragam. Karena berbagai pendatang datang dari penjuru dunia dan hidup di kota di pantai barat Kanada ini.

Di Vancouver International Airport kita akan mudah menemukan sebuah tempat untuk beribadah bernama Vancouver Airport  Chaplaincy . Semua agama bisa menggunakan ruangan tersebut untuk beribadah. Ruangan ini tidak begitu besar tapi cukup nyaman dan bersih. Tidak boleh makan dan minum di ruangan ini.



Salah satu pengurus yang sering berada di bagian depan ruang ibadah ini adalah Ibu Lan, orang Indonesia yang sudah tinggal lama di Kanada. Beliau berasal dari Semarang. Ibu Lan yang meskipun sudah berusia lanjut masih semangat dan ramah menyambut pengunjung ataupun petugas bandara yang akan beribadah.
Ibu Lan dan salah satu pengunjjung

Kerukunan menjadi harmoni yang terasa dalam ruangan ini. Ada banyak kursi untuk ibadah umat nasrani, ada sajadah untuk pegawai ataupun pengunjung bandara yang beragama muslim. Ada Bibel dalam berbagai Bahasa, dan bisa dirasakan bahwa agama dihormati disini sebagai prinsip seseorang tanpa saling menyalahkan. Ibu Lan sangat ramah dengan para petugas bandara beragama muslim yang shalat setiap waktu shalat, begitu juga dia akan memberitahukan jam kebaktian umat kristiani pada hari-hari tertentu.

Jika pembaca membutuhkan ruangan untuk beribadah di Vancouver International Airport cukup mudah menemukannya. Ketika datang di  International Arrival Gate, langsung belok kanan dan lurus terus sampai bertemu pintu keluar disamping pintu tersebut ada ruangan bernama Vancouver Airport Chaplaincy. Untuk berwudhu bisa ke toilet disampingnya. Jika bingung cukup bertanya di bagian informasi Vancouver Airport Chaplaincy. Selamat beribadah.



Vancouver (sebelum Guangzhou) 03-10-2016

Senin, 12 September 2016

Postingan Ke-enam; Kanada Negeri Beruang (1)


Salah satu buku yang menceritakan tentang penyerangan beruang karya  Erin McCloskey
sumber: http://www.lonepinepublishing.com/cat/9781551055626

Alhamdulillah sudah seri ke enam cerita tentang Kanada. Apakabar pembaca? Selamat Idul Adha bagi yang merayakan. Selamat menikmati daging kurban dan kebersamaan. Pada artikel ini penulis akan mencoba menceritakan tentang salah satu binatang yang sangat popular di Amerika bagian utara khususnya Kanada, beruang.

Di Kanada ada beberapa binatang yang sangat popular seperti berang-berang yang menjadi symbol binatang nasional Kanada, Loonie burung yang hidup disekitar danau yang menjadi gambar di koin 1$ Kanada, dan beruang. Beruang adalah binatang yang tersebar hampir disemua daerah di Kanada. Dari daerah kutub, danau, dan hutan.

Beruang lebih mudah dibedakan menjadi polar bear, atau beruang kutub yang bulunya putih dan hidup di bagian kutub Kanada. Lalu ada black bear dan grizzly. Black bear dan grizzly agak susah dibedakan walaupun secara  ukuran rata-rata grizzly lebih besar dan warnanya lebih pudar. Dua jenis beruang ini juga bisa dibedakan melalui bentuk kuku dan muka mereka.
Perbedaan Black bear dan Grizzly, sumber: https://pages.wustl.edu/mnh/bears

Black bear dan grizzly adalah jenis beruang yang umum berinteraksi dengan penduduk di Kanada. Berinteraksi disini bisa saja di jalan raya, tempat tong sampah, hutan, danau, atau bumi perkemahan. Populasinya yang besar dan sikap beruang yang menjaga daerah teritorinya membuat beberapa permasalahan bahkan berujung kematian. Jika pembaca pernah menonton film The Revenant (2015) ada scene dimana tokoh Hugh Glass yang diperankan Leonardo D’caprio bertarung emnghadapi mommy bear (scenenya bisa dilihat disini). Jadi beruang sangat sensitive terhadap keberadaan manusia. Apalagi jika ia sedang berstatus sebagai ibu dan akan merasa sangat terancam jika ada manusia. BIasanya jika menyerang manusia dia akan menyerang bagian leher, punggung atau perut.

Penduduk Kanada sudah lama hidup berdampingan dengan beruang. Dan dulu penduduk asli atau first nation, penjelajah dan pendatang dari Eropa juga bertahan dengan berburu beruang. Sebagian besar bertujuang untuk perdagangan bulu di akhir abad-19. Selain bulu daging beruang juga dikonsumsi bahkan jeroannya juga bisa dibikin sosis.

Penulis pernah membaca ada sebuah daerah di Kanada yang pernah diadakan penghentian pemburuan beruang dan populasi beruang meningkat drastic dan memicu protes penduduk. Sampai sekarang perburuan beruang dilegalkan asalkan pemburu mengikuti peraturan dari pemerintah provinsi masing-masing di Kanada dan peraturannya antar provinsi kadang berbeda.

Baiklah itu dulu bagian pertama cerita tentang beruang di Kanada. Nantikan kelanjutan bagian berikutnya yang akan membahas tentang beruang Winnie the pooh, beruang dan orang jahat, cara jika bertemu beruang. Artikel ini bersumber dari membaca berbagai brosur, menelusuri berbagai situs, bertanya ke pemadam kebakaran hutan dan pemerhati beruang, dsb. Jika ada yang salah dan informasi tambahan penulis akan sangat berterimakasih. Sampai jumpa di postingan berikutnya.




Senin, 22 Agustus 2016

Postingan ke-lima: Ibu dan Bayi di Kanada



Alhamdulillah sudah di seri ke-lima bercerita tentang negeri Kanada ( untuk tulisan-tulisan sebelumnya bisa dilihat di www.kanadanesia.blogspot.ca ). Apa kabar pembaca? Semoga semakin baik dan semakin sukses. Pada tulisan bagian ke-tiga penulis telah mencoba mengabarkan beberapa hal tentang hamil dan melahirkan di Kanada. Nah artikel ini adalah kelanjutannya J

Tingkat kelahiran agaknya memang menjadi perhatian khusus diberbagai provinsi di Kanada. Mengingat tingkat populasi negara ini yang tergolong sangat rendah bayi dan calon bayi akan dipersiapkan dengan penuh perhatian baik dari keluarga ataupun pemerintah. Apabila ada penduduk yang positif hamil biasanya akan melapor ke public health terdekat kemudian akan dilakukan berbagai tes dari menentukan hari kelahiran, tes diabetes, tes HIV, dan berbagai rangkaian tes lainnya dan pemeriksaan secara berkala yang bertujuan untuk keselamatan si bayi.

Lalu seorang ibu yang sudah hamil dan ingin melahirkan pada hari-hari medekati perkiraan kelahiran beliau akan diminta untuk ke rumah sakit atau ke otoritas kesehatan pusat di kota besar bagi yang tinggal di daerah sub-urban. Asiknya si ibupun bisa milih mau melahirkan dengan cara apa, apakah dengan lahir normal, sesar, melahirkan di air, atau berbagai pilihan yang sebelumnya dijelaskan dibuku panduan kehamilan.


Nah berhubung dengan melahirkan biayanya cukup mahal jika tidak mengurus asuransi kesehatan untuk si ibu dan anak. Kalau mempunyai asuransi kesehatan akan membantu cukup banyak untuk menghemat biaya persalinan.

Berdasarkan pengalaman penulis menemani saudari paska melahirkan disini ada hal yang agak lucu adalah cara suster membopong si bayi. Kalau kat saudari saya seperti mengambil anak kucing. Mungkin karena di Indonesia perlakukan terhadap bayi sangat lembut dan hati-hati jadi agak aneh melihatnya.

Seperti kenyakan biasanya kalau anaknya laki-laki dipanggil “Hi buddy!” “Hi dude!” dengan suara agak ditegaskan, atau kalau perempuan “Hello honey!” atau “Hi sweaty!” dengan nada imut dan lembut. Kebiasaan lain ketika melihat bayi khususnya ibu-ibu akan memuji dengan sangat antusias. Walaupun belum pernah bertemu sebelumnya, hampir di setiap tempat bahkan dikasir super market, di pusat rekreasi, dan kalau anaknya sehat tidak hanya si anak yang dipuji orang tua dan keluarganya juga ikut tersipu senang karena dianggap bisa merawat bayinya. Sepertinya kehadiran bayi cukup istemewa disini.

Setelah melahirkan ada kegiatan menimbang berat badan. Kalau berat badan tak cukup si ibu diminta nyusuin bayinya lagi dan lembali dalam hitungan hari dan berat si bayi harus naik. Selain itu si ibu juga akan dinilai apakah mengalami stress setelah melahirkan dan aka nada kelas tutorial setelah menimbang anak. Begitu juga berbagai imunisasi yang dilakukan di public health terdekat.

Kemudian orang tua diwajibkan untuk mengurus akte si bayi ke Vital Statistics Agency. Akte berbentuk kertas persegi panjang cukup kecil 12.5x17.5cm  Setelah mendapatkan akte orang tua juga bisa memesan commemorative birth certificate dengan membayar 50$. Commemorative birth certificate adalah akte kelahiran yang ditebitkan oleh pemerintah dengan desain unik dengan beberapa pilihan desain. Contohnya di provinsi British Columbia commemorative birth certificate bisa didesain dengan foto latar alam atau bendera provinsi. Sayangnya akte yang satu ini tidak bisa dipakai untuk keperluan administrasi legal.

Baiklah sekalian dulu untuk seri Kanadanesia kali ini. Semoga artikel di atas bisa menambah wawasan pembaca khususnya tentang Kanada. Artikel ini bersumber dari beberapa brosur, bertanya kepada teman dan saudara, penelusuran di berbagai situs pemerintahan Kanada dan lain-lain. Jika ada yang salah ataupun ada informasi tambahan penulis akan sangat berterimakasih. Sampai jumpa di seri ke-6 insyaAllah.



Mackenzie (menjelang subuh) 22-08-2016


Sabtu, 02 Juli 2016

Postingan ke-empat; Berkenalan dan Melihat Perayaan Canada Day 2016




Happy Canada Day
Bonne Fête du Canada!


Alhamdulillah sudah masuk ke bagian ke empat dari blog ini. Apakabar pembaca, sudah mau mudikkah? Bagi yang mudik semoga selamat sampai tujuan tanpa kurang satu apapun. Bagi yang tidak mudik semoga bisa mudik secepatnya. Bagi yang mudik atau tidak mudik tapi sedang baca artikel ini semoga dapat THR lebih tahun ini. Aamiin J


Baiklah, sebelumnya di part-3 menceritakan tentang pelayanan kesehatan ibu dan bayi di Kanada. InsyaAllah saya akan melanjutkan penjelasannya di part-5. Untuk bagian kali ini saya akan mencoba menjelaskan sedikit sejarah Kanada. Nah sekarang mari kita membahas tentang Canada Day, hari libur yang dirayakan se-Kanada.  

Gambar bendera Kanada pada gelas perayaan Canada Day (Fête du Canada) . (sumber: dokumentasi pribadi)
Gambar bendera Kanada pada gelas perayaan Canada Day (Fête du Canada) . (sumber: dokumentasi pribadi)



Mungkin sekilas Canada Day terlihat seperti hari kemerdekaan, akan tetapi Canada Day di Kanada dirayakan sebagai hari ulang tahun negara Kanada yang menandakan beberapa provinsi di Kanada sepakat untuk bergabung dan menjadi sebuah kesatuan. Jadi dulu pas tahun 1867 Kanada itu ada 2 provinsi Ontario dan Quebec dibawah kekuasaan Inggris, kemudian bergabung koloni Nova Scotia dan New Brunswick  pada 1 Juli 1867. Tanggal tersebut kemudian dikenal dengan Dominion Day. Pada tahun 1879 baru tanggal 1 Juli menjadi hari libur tetap di Kanada. Sedangkan kemerdekaan Kanada dari Inggris itu  terjadi pada tahun 1982 dan secara resmi Dominion Day diganti jadi Canada Day. Tentang beberapa simbol negara seperti lagu kebangsaan dan bendera nasional Kanada juga punya kisah perjalanan tersendiri seperti halnya Canada Day (insyaAllah akan dijelaskan di tulisan berikutnya J )  

Canada Day biasanya dirayakan dengan pesta BBQ, parade, festival, konser dan berbagai kegiatan termasuk lomba yang diadakan oleh pemerintah yang berupa lomba menulis, melukis, dan fotografi yang bertema tentang Kanada. Karena 1 July biasanya liburan dan musim panas baru dimulai jadi cuaca cock untuk bersantai bersama tetangga dan santai bersama atau melihat parade perayaan. Sayangnya di distrik saya tinggal sedang tidak ada perayaan khusus Canada Day kecuali diskon yang cukup lumayan di swalayan terdekat dan banyak bendera Kanada yang berkibar.

Sedangkan untuk perayaan tahun 1st July 2016 berpusat di Ottawa–Gatineau, ada beberapa konser besar dan pertunjukan kembang api. Semua informasi tentang perayaan dari pusat keramaian dan perayaan, perlombaan, sampai artis mana yang akan konser diinformasikan melalui website pemerintah http://canadaday.gc.ca/eng . Semua cukup tertata rapi untuk menata sebuah kemeriahan bersama.Berikut beberapa foto kemeriahan perayaan Canada Day di Ottawa yang penulis kutip dari akun twitter @canadadaycap.


Irama kembang api yang berlangsung beberapa jam yang lalu. (Sumber: @canadadaycap)






Pohon harapan (sumber: @canadadaycap)




Perayaan juga terasa di mall dan pusat perbelanjaan yang tidak ketinggalan untuk menjual merchandise yang bertemakan Kanada. Jadi tiap tahun ada saja barang baru yang bertemakan Kanada dari gelas , termos, teko, topi, baju, bantal, sampai piring kertas makan sekali pakai. Nah, jika ingin membeli merchandise untuk oleh-oleh atau koleksi dengan harga murah triknya adalah tunggu sekitar 3-4 minggu setelah Canada Day maka biasanya barang-barang tersebut sudah diskon karena musimnya udah lewat. Lumayan berhemat.
Sekian dulu beberapa cerita mengenai salah satu perayaan terbesar di Kanada. Semoga bisa menambah wawasan dan inspirasi bagi pembaca. Artikel ini bersumber dari beberapa situs seperti, beberapa situs resmi pemerintah Kanada, bertanya-tanya kepada orang sekitar, melihat youtube, dsb. Jika terdapat kesalhan mohon dimaafkeun dan mungkin bisa dibetulkan hehehe. Terimakasih sudah berkunjung. Tunggu kelanjutan cerita-cerita dari Kanada di postingan berikutnya :).

Mackenzie (sesudah berbuka) 02-07-2016








Rabu, 22 Juni 2016

Postingan Ketiga; Hamil di Kanada

Alhamdulillah akhirnya bisa menulis bagian ketiga dari blog ini. Semoga para pembaca yang budiman sedang duduk nyaman dan bahagia saat membaca artikel ini. Bagi yang sedang berpuasa semoga membaca artikel ini menambah nilai puasanya, Aamiin.

Baiklah terkahir di part-2 saya mencoba memberikan sedikit gambaran tentang pajak penghasilan di Kanada yang tinggi. Nah salah satu fungsi pajak adalah layanan kesehatan. Pada artikel ini saya akan mencoba menjelaskan sedikit tentang pelayanan kesehatan untuk ibu dan bayi di Kanada. Kebetulan uni saya baru saja melahirkan anak ketiganya disini. Jadi sedikit banyaknya saya bisa share tentang melahirkan di Kanada. Lets begin! :)

Kanada karena tingkat populasinya yang rendah sangat senang jika ada penduduknya yang hamil dan akan melahirkan. Jadi ketika hamil seorang ibu harus cek secara berkala ke bagian public health dari awal hamil sampai anak berumur beberapa bulan. Uniknya disini semuanya dimonitor dan tercatat dalam history sang ibu di pusat layanan kesehatan publik di dekat rumahnya. Bahkan akan ditanya dari nutrisi yang diasup sampai keuangan si ibu apakah mencukupi atau tidak, kerja atau tidak, dsb. Jadi secara langsung pemerintah ikut serta memastikan bahwa calon penduduknya yang baru lahir selamat ke dunia.

Proses melahirkan mungkin seperti di banyak negara, seperti mendaftar lalu pergi ke rumah sakit, dst. Akan tetapi disini jika rumah jauh dari rumah sakit maka si ibu yang akan melahirkan harus tinggal di rumah sakit kira-kira dua minggu sebelum hari kelahiran. fasilitasnya bisa dikatakan sama bagi siapa saja (mungkin ada fasilitas khusus VIP tapi belum menemukan hehehe). Biayanya lumayan murah jika harus ada tambahan keluarga yang hendak menginap. Tempat tinggalnya lumayan, kurang lebih seperti apartemen 3 kamar tidur, dengan ruang tamu komplit sofa TV sampai majalah dan mainan anak-anak, lalu dapur berserta fasilitasnya, dan mesin cuci dan pengering. Jadi dalam satu bagian tempat tinggal ini bisa dihuni 3 keluarga ibu hamil. Ajaibnya ternyata sebagian besar dari isi dan ruangan-ruangan ini adalah hasil sumbangan. Misalnya ruangan hasil sumbangan pihak X, mesin cuci sumbangan pihak Y, mesin pengering sumbangan pihak Z. Kalau makanan berlebih juga biasanya ditinggal bagi penghuni berikutnya dengan menuliskan tanggal kadarluarsa.



Ruang tamu dan ruang santai keluarga yang nungguin si ibu yang akan melahirkan


Dapur yang dipakai bareng-bareng




Mesin cuci dan dryer hasil sumbangan yang juga dipakai bareng-bareng





Mesin cuci hasil sumbangan :)

Ternyata ruangan ini hasil sumbangan dari House of Charity sebuah perusahaan makanan capat saji
Nah itulah beberapa gambaran mengenai pelayanan dan fasilitas yang diberikan pemerintah Kanada kepada penduduk atau ibu hamil yang akan melahirkan. Foto di atas penulis ambil dari rumah sakit Northern Health Authority di kota Prince George bulan April yang lalu. Semoga menambah khasanah ilmu dan inspirasi bagi pembaca. Tunggu kelanjutan cerita inspiratif dari Kanada di postingan-postingan berikutnya :).

Mackenzie (buka puasa masih lama) 22-06-2016 

Minggu, 12 Juni 2016

Postingan Kedua; Lanjutan (sedikit) Kenalan dengan Pajak di Kanada

Terimakasih pembaca sudah berkunjung kembali. Alhamdullillah bisa melanjutkan perkenalan tentang Kanada dari sudut pandang orang Indonesia. Mungkin ini bukan satu-satunya blog yang menceritakan pengalaman unik ketika tinggal di luar negeri. Semoga karena yang nulis adalah orang yang agak unik, semoga tulisannya semakin unik dan klik dengan pembaca.

(Sebelumya Maafkan jika gambaran yang saya berikan terlalu sederhana dan mungkin butuh penyempurnaan lagi :)).

Baiklah setelah membicarakan harga barang yang kena pajak di part 1. Mari membahas pajak penghasilan di Kanada yang cukup (bisa dibilang sangat) tinggi. Berdasarkan wawancara ringan dan observasi di beberapa tulisan di Internet pajak penghasilan di sini cukup "nyekek". Pajak dimulai jika penghasilan per tahun di atas 45,282$ dikenakan pajak mulai 15% (rate 2016 dari Canadian Revenue Agency). Dengan contoh dapat upah 30$ per hour dengan asumsi fulltime per minggu 40 hours dan setahun bekerja 50 weeks, jadi totalnya sekitar 60,000 $ per year, secara kasar pajaknya bisa antara 20.5%-26%. Jadi lumayan seperlima uang upah atau wage  dibayarkan untuk pajak. Semakin tinggi penghasilan, pajakpun makin melambung, bahkan bisa sampai 30% dari penghasilan.

Masing-masing regional atau province mempunyai upah minimum tersendiri. Sebagai contoh Provinsi British Columbia per 1 Mei 2016 upah minimalnya 10.45 $ per hour ( dari Retail Council of Canada). Jadi upah minimum bisa jadi gambaran upah terendah untuk bekerja di provinsi tersebut. Biasanya upah juga ada hubungannya dengan pekerjaan, misalnya kerja A upah minimumnya X$. Bagaimana dengan pekerjaan part-time yang biasanya berupah tidak besar (biasanya beredar di level minum regional wage atau sedikit di atasnya). Karena akumulasi upah (biasanya) tidaklah besar atau tidak memenuhi syarat jumlah terkena pajak jadi upah tersebut tidak dikenakan pajak.

Nah setelah bekerja, dan dapat uang, habis itu dipajakin tinggi ke manakah pajak itu terbang? Bagi Canadian, Permanent Residence, ataupun pemegang Work Permit yang sudah memenuhi kewajiban membayar pajak kemudian pemerintah akan memberikan banyak fasilitas yang keren. Beberapa hal akan digratiskan atau ditanggung oleh pemerintah seperti health insurance, begitu juga beberapa jenjang pendidikan digratiskan. Hal ini sangat membantu karena jika dibiayai sendiri pelayanan kesehatan di Kanada cukup mahal. Sebagai contoh kalau harus bayar rumah sakit sendiri di sini untuk cabut gigi sebiji bisa kena 300$, atau seperti cerita teman saya dari Thailand pas awal datang ke Kanada yang harus membayar 400$ karena harus ke UGD sebuah rumah sakit gara-gara gatal-gatal padahal cuma dikasih salep. Dengan adanya insurance tadi hal ini sangat membantu.

Penangungan pajak yang cukup besar bagi pekerja terkadang juga memancing ketidakpuasan jika saja anggaran belanja pemerintah tidak menguntungkan publik. Kebijakan seperti penurunan anggaran pendidikan sering memicu hal ini.

Itu dulu perkenalan sedikit tentang pajak-pajak di Kanada yang agak jauh dari otentifikasi dan catatan kaki. Sumber artikel ini dari beberapa situs seperti http://www.cra-arc.gc.ca  dan http://www.retailcouncil.org/quickfacts/minimum-wage . Artikel ini juga bersumber dari selembaran protes upah minimum, bertanya, mendengar cerita dari orang sekitar dan membaca diskusi di dunia maya. Perlu dicatat artikel ini memang jauh dari kata sempurna, mungkin di kemudian hari ada penyempurnaan dari pembaca monggo dengan senang hati ditambahkan. Silahkan kunjungi blog ini kembali, untuk melihat kelanjutan berita dan cerita unik tentang Kanada di Part 3 nya. Terimakasih sudah mampir :)